Jenis terapi bekam
Terapi bekam telah ada sejak dulu dan terus berkembang hingga kini. Ada dua jenis terapi bekam. Perbedaan utamanya adalah pada media cawan yang digunakan. Kedua jenis terapi bekam tersebut adalah:
Terapi bekam kering
Ini merupakan terapi bekam dengan cawan kecil yang dipanaskan terlebih dahulu. Tujuannya adalah saat api mengecil dan cawan ditempelkan ke kulit, perlahan tercipta ruang hampa. Dengan demikian, kulit dan otot akan tertarik ke atas karena perubahan tekanan.
Terapi bekam basah
Merupakan perkembangan lebih modern dari terapi bekam kering, cawan yang digunakan adalah pompa karet. Sebelum ditempelkan ke tubuh, area kulit yang akan dibekam terlebih dulu disayat hingga mengeluarkan darah.
Nantinya, darah ini yang akan ditampung dalam cawan dan dianggap sebagai darah kotor. Setelah selesai, luka sayatan akan ditutup agar tidak menimbulkan infeksi.
Manfaat bekam untuk kesehatan
Meski banyak klaim mengenai manfaat bekam untuk kesehatan, terapi ini sebenarnya termasuk jenis pengobatan alternatif yang kontroversial. Pasalnya, tak sedikit ahli yang menentang tindakan terapi bekam sebagai metode pengobatan alternatif.
Meski masih membutuhkan penelitian lanjutan, British Cupping Society mengklaim bahwa manfaat bekam untuk kesehatan di antaranya dapat membantu mengobati:
Gangguan darah, seperti anemia dan hemofilia
Penyakit rematik, seperti arthritis dan fibromyalgia
Kesuburan dan gangguan yang berhubungan dengan ginekologi (kandungan)
Masalah kulit, seperti eksim dan jerawat
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Meringankan nyeri kronis di leher dan pundak
Migrain
Kecemasan dan depresi
Penyumbatan bronkial yang disebabkan alergi dan asma
Pelebaran pembuluh darah (varises)
Apa efek bekam?
Terapi bekam diklaim bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk melancarkan aliran darah, mengatasi nyeri otot, mengobati batuk, hingga masalah jerawat. Meski demikian, belum ada penelitian yang benar-benar membuktikan hal ini.
Justru yang perlu digarisbawahi adalah sisi keamanan dari terapi bekam. Efek samping bisa dirasakan pada saat terapi atau seusai terapi.
Efek samping dari terapi bekam di antaranya:
Luka sayatan
Untuk bisa mengalirkan darah keluar dan tertampung di cawan, terapis akan menyayat area kulit. Namun hal ini berisiko karena belum tentu benda tajam yang digunakan untuk menyayat benar-benar bersih. Bisa jadi pisaunya terkena bekas darah dari orang lain.
Luka sayatan yang terbuka pun rentan mengalami infeksi apabila tidak ditangani dengan tepat. Bukan tidak mungkin luka terbuka ini justru menjadi pintu masuk bagi bakteri dan kuman.
Penularan hepatitis
Selain risiko di atas, terapi bekam juga membuka peluang terjadinya penularan hepatitis terutama jika kebersihan peralatannya masih diragukan. Pompa silikon yang digunakan bagi setiap orang harus terlebih dahulu disteril sebelum diaplikasikan ke klien berikutnya.
Jika tidak, mungkin saja ada endapan bekas darah atau kotoran lain pada pompa silikon tersebut.
Luka bakar
Selain luka sayatan, luka bakar juga mungkin dialami orang seusai mengikuti terapi bekam. Hal ini terjadi apabila pompa silikon menghisap terlalu kencang sehingga kulit rentan terbakar.
Pusing
Ada kalanya seseorang akan merasa pusing sesaat setelah menjalani terapi bekam karena ada darah yang keluar. Reaksi pada setiap orang bisa berbeda.
Pendarahan di tengkorak
Meski langka, terapi bekam juga bisa menyebabkan pendarahan di tengkorak kepala apabila bekam dilakukan di kulit kepala
Perlu diingat juga bahwa seusai melakukan terapi bekam, biasanya akan ada bekas lingkaran berwarna gelap keunguan di area yang dihisap. Bekas ini akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Waspada terapi bekam
Terapi bekam menjadi kontroversial karena risiko-risiko yang membayanginya justru lebih dominan ketimbang manfaatnya. Tak hanya itu, perlu diingat bahwa terapi bekam bukan untuk semua orang.
Ada golongan orang yang sebaiknya tidak mencoba terapi bekam, seperti:
Wanita hamil
Wanita yang sedang menstruasi
Penderita patah tulang
Penderita kanker
Lansia dan anak-anak
Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah
Penderita gagal organ, edema, gangguan pembekuan darah (hemofilia), kelainan darah
Jika Anda merasa terapi bekam cocok dan membuat badan lebih sehat, pastikan bahwa Anda melakukan terapi bekam di tempat yang steril. Baik itu lokasi, peralatan, terapis, terutama semua benda yang bersinggungan langsung dengan kulit Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar