KULIT JADI GATAL SETELAH DIBEKAM, KENAPA YA ???
Klien : " Pak, kok gatel ya bekas bekamnya???"
Terapis : "Eeehh,,,kok bisa Pak? belum pernah deh kayak gitu Pak?"
Klien : "Iya,,,saya juga bingung pak.Alatnya steril kan Pak?"
Terapis : "steril dong Pak,saya jamin kalau alat PASTI steril Pak."
Klien: "Jarumnya ngga' bekas kan?"
Terapis: "Tidak dong Pak, jarum baru dan steril dari sono nya Pak, pabrik maksud saya."
Klien : "tapi kok.....gateelll...😫😫😫...
(ilustrasi percakapan paska bekam 😆😆)
Sebagian kecil klien bekam mempunyai anggapan yg kurang baik jika kulit mereka terasa gatal setelah berbekam. Kulit yang gatal terutama di area tusukan jarum bekam biasa dikaitkan dengan penggunaan peralatan bekam yang tidak bersih atau telah terkontaminasi. Walau bagaimanapun klien seperti ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena mereka belum paham dan juga mengkhawatirkan akan "isu penularan penyakit" lewat bekam. Hal ini menjadi tanggung-jawab seorang terapis untuk menjelaskan tentang "efek-samping" kecil ini (gatal bekas bekam) kepada mereka sebelum prosedur bekam dilakukan agar anggapan negatif tentang bekam dapat luruskan.
Kenapa kulit terasa gatal setelah dibekam? simak ya gaess penjelasan nya...😊😊👇
Kulit terdiri dari 3 lapisan atau bagian yaitu epidermis, dermis dan hipodermis. Pada bagian dermis terdapat sejumlah sel, diantaranya sel² mast & basophils yg berfungsi merembeskan histamin (mediator of itching / mediator gatal) pada saat kulit diberi tekanan dan dilukai. Tujuan perembesan histamin ini adalah untuk memulai proses radang sebagai bagian dr mekanisme sistem pertahanan tubuh. Peristiwa ini menyebabkan pembuluh² darah akan melebar (vasodilatasi), sekaligus menambah ukuran bukaan pori² kapiler untuk memungkinkan lebih byk darah yg berisi oksigen, nutrisi, leukosit, faktor² pertumbuhan, faktor pembekuan, berbagai jenis protein dsbnya bergerak ke area jaringan yg terluka akibat sakrifasi bekam untuk melakukan fungsi pertahanan, pemulihan jaringan, mengembalikan homeostasis (keseimbangan) dsbnya.
Selain itu, akibat dari tekanan atau lukanya jaringan, penyaringan bahan² metabolik seperti kreatinin, urea, bahan² toksin, juga bisa merangsang sel² mast merembeskan histamin yg berlebihan kepada reseptor² gatal yg terdapat pada kulit.Ini adalah mekanisme yg NORMAL dan bahkan INDIKASI yg bagus.
Yang menjadi masalah adalah sebagian kecil klien bekam mungkin mempunyai reaksi sistem pertahanan tubuh yg agak berlebih (over reaction) di mana jumlah histamin yg dilepas karena mekanisme ini terlalu banyak sehingga sensasi gatal terjadi bisa lebih dari 24 jam. Tentu hal ini menimbulkan kecemasan pada mereka.
Penjelasan lebih awal kepada klien sebelum tindakan bekam dilakukan tentang kemungkinan terjadi "efek samping" yg ringan ini bisa mengurangi rasa tidak puas pelanggan dan kemudian bisa meluruskan anggapan negatif yg salah tentang penyebab rasa gatal yg terjadi setelah dibekam.
rewrited and modificated from Medic Sabri's article
Ref:
1. Histamine: an early messenger in inflammatory and immune reactions
Falus András, Katherine Merétey
Immunology today 13 (5), 154-156, 1992
2. Histamine in the immune regulation of allergic inflammation
Cezmi A Akdis, Kurt Blaser
Journal of allergy and clinical immunology 112 (1), 15-22, 2003
3. An Unusual Skin Allergy Post Wet Cupping
Ebtisam Elghblawi
Journal of Dermatological Research 1 (1), 19-21, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar